Wednesday, February 18, 2015

Majelis Rasulullah


Majelis Rasulullah merupakan salah satu Majelis Dzikir dan Shalawat pemuda terbesar di Jakarta pimpinan Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Majelis Rasulullah telah sering kali mengadakan kegiatan di Monumen Nasional(Monas), seperti Maulid Nabi SAW dan Tabligh Akbar yang dihadiri banyak ulama nasional dan internasional, di antara adalah Habib Umar bin Hafidz, ulama dunia kenamaan Kota Tarim, Yaman yang juga merupakan Guru dari Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah menghadiri dan menyampaikan sambutannya serta sejumlah pesan dalam kegiatan Majelis Rasulullah SAW, demikian juga tokoh nasional lainnya.

Kegiatan rutin Majelis Rasulullah diadakan pada malam Selasa, berpusat di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jakarta Selatan. Dakwah Habib Munzir ialah mengajak umat Islam untuk bertobat dan mencintai Nabi Muhammad dan sunnahnya, menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola. Habib Munzir juga senantiasa mengingatkan agar tidak sampai putus aktifitas untuk mencari ridhanya Allah SWT dan rasa cinta RASULULLAH SAW walaupun Majelis Rasulullah tidak ada sosok seorang guru besar seperti Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa.


Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa dikabarkan meninggal dunia, pada hari Minggu 15 September 2013, pimpinan Majelis Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Amanah untuk untuk melanjutkan, ikut menjaga Majelis Rasulullah SAW dan menjawab di forum majelis rasulullah diamanahkan oleh Alhabib Umar bin muhammad bin Salim bin Hafizh kepada Al Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan

Latar belakang & Perkembangan

Habib Munzir lulus dari studynya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidz Tarim Hadramaut, Yaman. Dia kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998. Dia mulai berdakwah siang dan malam dari rumah kerumah di Jakarta, ia tidur dimana saja dirumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa (mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis mingguan setiap malam selasa), dan ia pun memimpin Ma'had Assa'adah, yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah setahun, munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.

Habib Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah kerumah, mengajarkan Fiqh dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima bimbingannya, dan Habib Munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah sang Nabi saw, maka Habib Munzir merubah penyampaiannya, ia tidak lagi membahas permasalahan Fiqih dan kerumitannya, melainkan mewarnai bimbingannya dengan nasehat-nasehat mulia dari Hadits-hadits Rasul saw dan ayat Alqur'an dengan Amr Ma'ruf Nahi Munkar, dan lalu dia memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang dipadu dengan kelembutan ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta, yang kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasul saw sebagai idola, maka pengunjung semakin padat hingga ia memindahkan Majelis dari Musholla ke musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung hadirin yang semakin padat, maka Munzir memindahkan Majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian.

Mulailah timbul permintaan agar Majelis ini diberi nama, Hb Munzir dengan polos menjawab, "Majelis Rasulullah?", karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasul SAW dan membimbing mereka untuk mencintai Allah dan Rasul Nya, dan pada dasarnya semua Majelis taklim adalah Majelis Rasulullah SAW.

Majelis kian memadat, maka Munzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa, yaitu masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taqwa Pasar minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo, Namun karena hadirin semakin bertambah, maka Habib Munzir akhirnya memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini dihadiri berkisar antara 10.000 hadirin setiap minggunya, Habib Munzir juga meluaskan wilayah da'wah di beberapa wilayah Jakarta dan Sekitarnya, lalu mencapai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa, Majelis Rasulullah tersebar di sepanjang Pantai Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin meluas ke Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan Singapura, Johor dan Kualalumpur, demikian pula di stasion stasion TV Swasta, bahkan VCD, Majalah bulanan dll, dan kini Anugerah ilahi telah merestui Majelis Rasulullah untuk meluas ke Jaringan internet dengan nama asalnya "Website Majelis Rasulullah".

No comments:

Post a Comment